LHOKSEUMAWE- Polres Lhokseumawe kawal aksi unjuk rasa yang digelar oleh mahasiswa peduli pemerintah yang terdiri dari BEM Fakultas Hukum unimal, DPM FK unimal BEM, FT Unimal dan Smur di Kantor Walikota Lhokseumawe.” Kamis siang (6/5/2017)
Kapolres Lhokseumawr AKBP HenDri Budiman melalui Kasubag Humas AKP Abdul Latif mengatakan, dalam pengamanan tersebut pihaknya mengerahkan 60 personil pilisi untuk mengawal dan mengamankan aksi mahasiswa yang menuntut pelaksaan pemerintahan yang baik ( Good Govermance ) di Kota Lhokseumawe.
Lanjutnya, pihaknya menghimbau kepada pengunjuk rasa agar menyampaikan orasi atau tuntutan dengan mematuhi peraturan yang berlaku atau tidak melakukan provokasi yang dapat menyebabkan kerusakan properti Kantor Walikota sebagai Aset dan fasilitas negara.
Sementara Koordinator aksi Razjis Fadli yang juga Ketua BEM Hukum Unimal dalam stateman orasinya menyampaikan kecenderungan praktik pemerintahan dewasa ini menunjukkan kuatnya semangat untuk menjalankan pemerintahan yang baik sehingga pemerintah mengeluarkan berbagai macam regulasi seperti undang-undang nomor 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan untuk menciptakan hukum mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang serta menerapkan asas-asas pemerintahan yang baik dan regulasi yang dibuat jauh dari harapan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 dengan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum, dan dapat diterima masyarakat.
Berdasarkan uraian mahasiswa peduli pemerintah yang terdiri dari BEM Fakultas Hukum unimal, DPM FK unimal BEM, FT Unimal dan Smur meminta pemerintah kota Lhokseumawe untuk. menstabilkan kembali APBK Kota Lhokseumawe, transparansi dan tertib administrasi pemerintah Kota Lhokseumawe, melakukan reformasi birokrasi, penertiban jam kerja PNS dan memangkas pegawai non –PNS, melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mangkrak, menertipkan parkir dan kejelasan retribusi parkir sesuaikan Qanun, kelanjutan dana sertifikasi guru, menertipkan gepeng dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang bulan Ramadhan, membuka lapangan pekerjaan dan memberantas tempat maksiat di kota Lhokseumawe dan mengevaluasi dinas syariat Islam.
(tribratanewlhokseumawe/RMD)