LHOKSEUMAWE – Polres Lhokseumawe Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Mesjid Babuttaqwa, Mapolres Lhokseumawe, Kamis (28/10/2021) pagi.
Acara maulid tersebut dihadir oleh Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, SIK, MH sejumlah Pejabat utama Polres Lhokseumawe dan sejumlah personil Brigadir Polres Lhokseumawe. Selain itu juga hadir Ketua Bhayangkari Lhokseumawee Ny Lily Eko Hartanto serta sejumlah pengurus Bhayangkari Polres Lhokseumawe.
Acara tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Alqur’an, sholawat nabi, kata sambutan dari Kapolres Lhokseumawe dan dilanjutkan pemberian bantuan kepada anak yatim serta ceramah agama dari Zulkarnain Juned (ayah Blang Panyang).
Kapolres Lhokseumawe dalam sambutannya menyampaikan, peringatan maulid ini rutin dilaksankan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW 12 rabiul awal dan tujuannya agar kita dapat meneladi akhlak nabi Muhammad SAW.
Lanjutnya, di momen Maulid ini Polres Lhokseumawe melaksanakan bakti sosial di Dewantara serta memberikan santunan kepada anak yatim.
“Banyak sekali sifat terpuji Nabi Muhammad SAW yang harus kita teladani baik dari sisi spritual, moral dan sosial,” ujar Kapolres Lhokseumawe.
Lanjutnya, nilai Spritual dapat diteladani bagaimana hablumnallah Nabi Muhammad SAW, nilai moral bagaimana Nabi Muhammad SAW memimpin ummat dan keluarganya. “Dari sisi sosial kita harus bisa memberikan manfaat positif bagi manusia lain atau hablumminannas,” pungkas Kapolres.
Begitupun, kata AKBP Eko Hartanto, Polisi adalah profesi mulia sebagai jalan mengabdi sebaik-baiknya kepada masyarakat, untuk itu juga harus bisa menjadi teladan dan jadi rool model di lingkungan masyarakat.
“Kita harus bisa menjadi polisi yang dapat memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta memberikan penegakan hukum yang adil dan bijaksana,” pintanya.
Sementara Zulkarnain Juned (ayah Blang Panyang) dalam ceramahnya menyampaikan, Nabi adalah contoh bagi orang yang berharap bertemu Allah di hari akhirat.
“Teladani Nabi Muhammad SAW baik dalam beribadah, sebagai pemimpin, pedagang, pengembala kambing atau peternak dan sebagainya, jika kita tidak teladani berarti saat itu kita akan tersesat untuk sampai kepada Allah,” jelasnya.