LHOKSEUMAWE – Polres Lhokseumawe berhasil ungkap kasus narkoba jaringan internasional Malaisia-Aceh serta berhasil menangkap enam tersangka dan sita 1 kg sabu yang dibungkus dengan kertas teh China.
Hal tersebut terungkap dalam konfrensi perss yang digelar di gedung serbaguna Polres Lhokseumawe, selasa (17/03/2020) siang.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan melalui Waka Polres Kompol Ahzan, S.Ik, MSM mengatakan, ke enam tersangka tersebut berinisial SY (49), F (34), FR (37), MJ (39), MN (35) dan AI (39).
“Berawal dari informasi warga yang menyebutkan kalau di wilayah Ujong Blang, Lhokseumawe ada seseorang yang memiliki sabu-sabu seberat dua kilogram,” ujarnya, didampingi Kasat Narkoba Iptu Ferdian Chandra
Lanjutnya, kemudian tim mengecek kebenaran informasi itu, lalu tim bertemu dengan dua orang tersangka, SY dan F, keduanya langsung diamankan untuk dilakukan introgasi di Mapolres Lhokseumawe.
“Di dalam perjalan ke Polres, kedua tersangka di telpon oleh temannya, dan ditanyakan apakah uang sudah ditransfer Rp600 juta, kemudian tersangka mengatakan sudah,” imbuhnya.
Sambungnya, kemudian pihaknya melakukan pengembangan dari hasil percakapan itu. Dengan mendatangi sejumlah lokasi yakni di depan BNI Lhokseumawe, Perumahan Paloh Lada, Dewantara, Buloh Blang Ara, dan Kota Medan.
“Barang bukti satu kilogram ini kita amankan di kawasan Buloh Blang Ara. Mereka merupakan jaringan internasional. Bandar besarnya ada di Malaisyia dan berhubungan dengan salah satu pengendali yang masih berapada di Lapas Palembang, Sumatera Selatan,” jelasnya.
Lanjutnya, tersangka sendiri baru mendapatkan satu kilogram karena baru mentransfer Rp200 juta. Dari harga kesepakatan Rp600 juta. Akan tetapi pihaknya akan terus melakukan pengembangan.
“Jadi Bandar Malaysia sudah punya kurir di Lhokseumawe, untuk barang itu dihantar ke Nisam Antara. Informasi yang masuk dua kilo dan baru diungkapkan satu kilo, namun satu kilo lagi akan segera kita ungkapkan,” terangnya.
“untuk pekerjaan ke enamnya berbeda-beda, ada yang menyiapkan buku rekening, ada yang menelfon hanya bilang duitnya sudah masuk”pungkasnya kepada awak media