Jumat, 22 November 2024

Focus Group Discussion, Ini Sebab Radikalisme dan Cara menangkalnya

Lhokseumawe- Polres Lhokseumawe gelar Focus Group Discussion (FGD) tetang peran mahasiswa dalam menangkal radikalisme dalam menangkal radikalisme dan faham anti pancasila di Aula Tribrata Polres Lhokseumawe.” Kamis pagi (15/11/2017)

DR Iskandar, M.Si salah satu Dosen IAIN Lhokseumawe yang juga sebagai pemateri FGD menyampaikan bahwa Sebab-sebab terjadinya radikalisme diantaranya kran demokrasi terbuka lebar, paham keagamaan yang keliru, penguatan kelompok radikal yang berafiliasi dengan kepentingan ekonomi dan politik global, pemicunya adalah ekonomi, politik dan sosial.” ujarnya

Kemudian komunisme atau perlawanan terhahadap komunisme berubah arah ke perlawanan terhadap pancasila serta agama sebagai legitimasi kelompok islam, kristen dan lain-lain.” Sebut DR Iskandar, M. Si

Sementara Tgk H. Muhammad Nasir salah satu tokoh ulama yang aktif sebagai Dai dan organisasi Muna dihadapan peserta FGD mengatakan dua hal yang harus dilakukan yang untuk menangkal terorisme dikalangan mahasiswa.

Pertama adalah dengan membentuk majlis taklim ditingkat mahasiswa. Dengan adanya majalis taklim rutin akan menambah ilmu pengetahuan keagamaan, karna Radikalisme ini bisa mempengaruhi mahasiswa apabila kurang ilmunya.

Dalam penyampaikan pemahaman kepada masyarakat mahasiswa diharapkan bisa menjaga diri agar bisa disegani masyarakat sehingga apa yang disampaikan kepada masyarakat dapat diterima. Hal ini perlu dipahami karna adanya oknum mahasiswa yang terlibat narkoba dapat mengurangi kepercayaan masyarakat kepda mahasiswa.”imbuhnya

Dengannya majlim taklim dapat memberikan solusi dan menghindari hal-hal yang dapat merugikan masyarakat.

Saat ini berbagai pergerakan dari kelompok tertentu yang berkeinginan mengubah ideologi pancasila seperti kartosuwiryo dengan DI/TII, Kahar Muzakar di sulawesi selatan dan Gam dia aceh, sedangkan jaringan teroris terus bergerak dan menjelma dari jemaah islamiyah (JI), kemudian diganti Majlis Mujahidin Indonesia kemudian berganti jemaah ansyaruttauhid dan sekarang berganti dengan ISIS.” Jelas Birigadir Irwansyah mewakili Kasat Intel.

(tribratanewslhokseumawe/RMD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *