Jumat, 22 November 2024

Terima Audiensi PMII, Kapolres Lhokseumawe : Cegah Radikalisme dan Proxy War

LHOKSEUMAWE- Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, S.IK, MH mengajak Mahasiswa untuk melawan dan mencegah Faham Radikalisme dan Proxy War yang dapat memecah belah Ras, suku dan bangsa.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Lhokseumawe, senin siang(31/7/2017) saat menerima audensi Perwakilan Mahasiswa PMII di ruang pertemuan gedung utama Polres Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, SH, S.Ik, MH kepada para mahasiswa menyampaikan, untuk mecegah Radikalisme dan Proxy War adalah dengan menutup dan tidak menshare apabila melihat dan membaca informasi yang diragukan kebenarannya.

“Sampaikan kepada teman atau melalui groupnya masing-masing serta tidak komentar bermacam-macam, mulailah dari dari sendiri serta postinglah informasi positif di media sosial.”ujar Kapolres saat dihadapan mahasiswa PMII

Lanjutnya, bahkan mantap presiden Amerika juga menjadi korban, pembicaraan Obama di edit sedemikian rupa sehingga menyurapai yang asli, hal tersebut bisa dilihat di media sosial atau bisa dilihat melalui vidio yang akan saya perlihatkan kepada rekan-rekan yang saya didapatkan dari Tim IT Mabes Polri.

Sambungnya, dalam penegakan hukum Polres Lhokseumawe tindak tebang pilih, apabila memenuhi unsur, ada korban, ada dirugikan tetap di proses kecuali para pihak melakukan perdamaian atau disebut dengan alternative dispute resolution (ADR).

“Polres Lhokseumawe tidak menerima sogokan, apabila rekan-rekan ada menerima informasi personil Polres Lhokseumawe menerima sogokan, laporkan kepada saya, jangankan menerima sogokan meminjam uang kepada tersangka atau korban kejahatan saja pernah diproses.” Imbuh Kapolres

Kompol Ahzan, S.Ik, SH, MSM menambahkan, Faham radikalisme sangat berbahaya yang saat ini penyebarannya banyak dilakukan dari dunia maya, ada paham yang berkembang yang dinamakan paham takfiri dengan mengkafirkan dan menghalalkan darah diluar golongannya, saat ini pemerintah melalui BNPT sudah menggalakkan progam deradikalisasi. Sedangkan Proxy War berbahaya lebih dahyat dari perang nuklir karna mengadu domba antara masyarakat, Suku, Ras, bangsa dan Negara.

Sementara ketua PMII Lhokseumawe Imanuddin kepada awak media mengatakan, tujuannya audensi adalah untuk bersilaturrahmi dengan Polri serta membahas tentang wawasan kebangsaan, pencegahan radikalisme, pihak PMII Lhokseuawe siap membantu Polri khususnya Polres Lhokseumawe dalam melawan Radikalisme.

(tbratanewslhokseumawe/RMD)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *